Pada tahun 1987 Korea, di bawah rezim militer yang menindas, seorang mahasiswa terbunuh dalam interogasi polisi yang melibatkan penyiksaan. Pejabat pemerintah dengan cepat menutupi kematian tersebut dan memerintahkan agar jenazahnya dikremasi. Seorang jaksa yang seharusnya menandatangani surat pelepasan kremasi, mengajukan pertanyaan tentang seorang anak berusia 21 tahun yang meninggal karena serangan jantung, dan dia mulai menyelidiki kebenaran kasus tersebut. Meskipun ada upaya sistematis untuk membungkam semua orang yang terlibat dalam kasus ini, kebenaran terungkap dan menyebabkan kemarahan publik.
